Cica Daun Besar, Greater Green Leafbird (Chloropsis sonnerati)


Cica Daun Besar, Greater Green Leafbird (Chloropsis sonnerati) merupakan salah satu jenis burung kicau dari keluarga Chloropseidae dan genus Chloropsis. Burung yang memilki nama ilmiah Chloropsis sonnerati atau greater green leafbird dalam bahasa inggrisnya ini termasuk jenis burung yang dapat dijumpai di Indonesia

Cica daun besar yang juga dikenal dengan sebutan Cucak Ijo, Cucak Hijau, atau Murai Daun. Meskipun kerap disebut ‘cucak’, Cucak Hijau bukanlah keluarga merbah atau cucak-cucakan. Burung ini identik dengan sebutan cucak ijo banyuwangi oleh para kicau mania yang merupakan salah satu jenis burung dari 13 jenis burung cucak ijo

Ciri fisik Cica Daun Besar, Greater Green Leafbird (Chloropsis sonnerati)

ciri fisik cica daun besar, suara cucak ijo, harga cucak ijo banyuwangi, agar cucak ijo cepat gacor ngentrok, cucak ijo jantan dan betina, merawat cucak ijo

Burung cica daun besar tergolong jenis burung berukuran sedang dengan panjang tubuh sekitar 18 sampai 21 cm dengan berat tubuh cucak ijo jantan sekitar 42,9 sampai 48,2g dan cucak ijo betina sekitar 38 sampai 41,2 g.

Sesuai dengan namanya, bulu tubuhnya didominasi warna hijau terang (hijau daun). Bagian tenggorokan berwana hijau pada burung jantan dan kuning pada betina. Memiliki setrip malar biru berkilau yang terdapat di sisi dagunya dan bintik kebiruan pada bahu. Iris berwana coklat gelap, sedangkan paruh dan kaki berwarna abu-abu kebiruan.

Penyebaran dan Ras

Secara global, burung cica daun besar dapat dijumpai di Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Myanmar, Singapura, dan Thailand. Di Indonesia ditemui di Sumatera (dan pulau kecil di sekitarnya), Kalimantan, Jawa, dan Bali.

Terdapat dua sub-spesies yang dikenali dengan persebaran berbeda yang meliputi :

  • C. s. zosterops Vigors, 1830 – Myanmar dan Thailand, Sumatra, Natuna dan Borneo.
  • C. s. sonnerati Jardine & Selby, 1827 – Jawa dan Bali

Suara Cucak ijo

Suara kicauan burung ini berupa ledakan pendek yang terdiri atas siulan nyaring yang diselingi kicauan pendek.

Habitat dan Kebiasaan

Habitat burung ini biasa menghuni puncak-puncak pohon yang tinggi di hutan dataran rendah subtropis atau tropis dan hutan mangrove subtropis atau tropis, terutama hutan tua tetapi juga hutan sekunder dan pinggiran, pada daerah dataran rendah dan perbukitan sampai ketinggian 1000 m dpl.

Sering ditemui sendirian atau berpasangan, dan terkadang dijumpai dalam kelompok campuran.

Makanan

Memakan cica daun besar berupa serangga, buah-buahan, dan kadang nektar bunga

Reproduksi

Membuat sarang di ranting percabangan pohon dengan sarang berbentuk mangkuk kecil terbuka. Burung betina mengerami telur dan membesarkan anak sendirian tanpa bantuan dari pejantan.

Status

Populasi burung pengicau dari suku Chloropseidae ini tidak diketahui pasti. Namun diyakini mulai langka dan mengalami penurunan sebagai akibat kerusakan habitat. Akan tetapi dengan daerah distribusi yang cukup luas, Cica-daun Besar dikategorikan dalam status konservasi Least Concern (Berisiko Rendah; LC) oleh IUCN Redlist.

Di Indonesia, burung ini tidak termasuk dalam daftar burung yang dilindungi. Pun CITES tidak memasukkannya dalam daftar Appendix.

Perbedaan Cucak ijo jantan dan berina

Untuk ulasan tentang cara membedakan cucak ijo jantan dan betina, baik cucak ijo jantan dan betina dewasan maupun cucak ijo jantan dan betina anakan sudah sempat di bahas pada artikel yang sempat kami tulis pada postingan cara membedakan cucak ijo jantan dan betina

Cara memilih cucak ijo bakalan yang bagus

setelah anda mengetahui perbedaan cica daun jantan dan betina, hal yang perlu anda perhatikan dalam memilih cica daun yang bagus untuk lomba baik hasil tangkaran maupun bakalan. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung cica daun besar.

  • Cica daun besar berkelamin jantan dengan postur tubuh yang panjang serasi, mata besar melotot, bentuk kepala lebih besar dan bergerak lincah.
  • Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang.
  • Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  • Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat.
  • Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  • Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  • Rajin bunyi, ini menandakan burung tersebut memiliki prospek yang cerah.
  • Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.

Merawat cucak ijo agar cepat gacor

Setelah menentukan pilihan dalam memilih cucak ijo yang bagus, maka perlu di tunjang dengan perawatan harian cucak ijo yang baik dan benar. Karena percuma meskipun memiliki cica dau yang bagus tanpa di tunjang perawatan yang baik dan benar, seperti

Ukuran sangkar untuk cucak ijo

Cica daun besar bisa dipelihara dengan sangkar kotak dengan ukuran panjang-lebar 45-45 cm dengan tinggi 60 cm atau bisa juga sangkar bulat dengan diameter 35 cm. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dari kayu asam dengan diameter 1,5 cm.

Makanan yang bagus untuk cucak ijo

Sama dengan burung lain pada umumnya, cucak hijau memerlukan menu pakan yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3.

Baca juga : Racikan Pakan Cucak Ijo Agar Cepat Gacor dan Rajin Bunyi

Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari vitamin B) dan Ca-D

Makanan yang sesuai untuk burung cucak hijau

Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung cica daun besar. Voer diberikan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisinya. Selalu ganti dengan voer yang baru setiap dua hari sekali.

Buah Segar, burung ini sangat menyukai buah pepaya, pisang kepok putih, apel, pir, tomat dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak pemberian buah pepaya, karena buah pepaya mengandung vitamin C yang tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik yaitu: Jangkrik, orong-orong, kroto, ulat hongkong, ulat bambu, kelabang, belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.

Di samping vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain.

Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan.

Yang termasuk mineral yang diperlukan burung cica daun besar adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.

Cara memaster cucak ijo agar cepat masuk

Burung cucak hijau dikenal sebagai salah satu jenis burung yang pintar dan sanggup menirukan berbagai macam suara di sekelilingnya. Kunci utama agar suara masteran terekam dengan baik dalam memori burung adalah jarak suara masteran dan intensitas (frekuensi) suara yang didengarkan kepada burung cica daun besar.

Di bawah ini cara memaster cica daun besar agar cepat masuk sehingga cucak ijo gacor dan ngeplong

  • Tempat yang tenang dan tidak muncul gangguan suara lain dari lingkungan yang bisa mempengaruhi proses pemasteran seperti tukang dagang, knalpot motor / mobil, serta suara lainnya yang mengganggu.
  • Jarak ideal pemasteran adalah 3-4 meter, dengan suara volume sedang, tidak full, sehingga suara yang terdengar lebih mengalun dan tidak pecah di udara.
  • Rutinitas pada jam dan waktu tertentu. Jika hari ini kita memaster burung pada pukul 07.00 – 09.00 dan pukul 15.00 – 16.00, maka untuk hari-hari berikutnya mesti menggunakan waktu yang sama.
  • Karakter suara harus sesuai dengan burung yang mau dimaster. Tetapi mengingat kepintaran cica daun besar yang mampu mencerna suara apa saja (seperti beo/nuri), patut menjadi pertimbangan jika burung master harus berkarakter seperti cendet, kacer ,murai batu, dan anis merah.
  • Untuk burung cica daun, waktu yang tepat dan efektif untuk memaster adalah saat burung mengalami mabung nyulam yang ditandai dengan jatuhnya 1-2 ekor bulu sayap atau ekor.
  • Meski pintar merekam suara di sekelilingnya, cica daun besar dengan cepat akan melupakan suara tersebut begitu berganti lingkungan atau tidak ditempel dengan burung masterannya. Ini perlu menjadi perhatian tersendiri.

Harga cucak ijo

Apabila cucak ijo gacor dan ngentrok, maka hal tersebut sangat berpengaruh pada harga cucak ijo. Harga cucak ijo gacor dan ngentrok tentunya akan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan harga cucak ijo bakalan.

Harga Cucak Ijo cukup bervariasi, harganya berkisar antara Rp. 1.000.0000 sampai Rp- 1.500.000 an untuk burung yang sudah dewasa. Sedangkan yang masih bakalan biasa dihargai sekitar 500 – 700an ribu per ekornya.

Namun, untuk harga cucak ijo banyuwangi tentunya lebih dari harga cucak ijo daerah lainnya, harga cucak ijo banyungi bakalan saja minimal Rp. 1.000.0000

Kesimpulan

Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda tentang ciri fisik Cica Daun Besar, Greater Green Leafbird (Chloropsis sonnerati)

,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *