Junai Emas, Nicobar Pigeon (Caloenas nicobarica)


Junai Emas, Nicobar Pigeon (Caloenas nicobarica)Junai emas atau Merpati Nicobar merupakan salah satu jenis burung merpati dari keluarga Columbidae dan Genus Caloenas.

Burung yang memiliki nama ilmiah Caloenas Nicobarica atau Nicobar Pigeon ini termasuk salah satu jenis burung yang dapat dijumpai di beberapa daerah Indonesia. Berikut ini informasi lengkap seputar Merpati Nicobar atau Junai Emas.

Baca juga : Jenis Merpati Balap di Indonesia

Junai Emas (Merpati Nicobar)

Merpati Nocobar
(Sutterstock)

Junai emas termasuk burung Merpati berukuran besar dengan panjang tubuh sekitar 32 sampai 38 cm dengan berat tubuh jantan sekitar 460 sampai 525 gram dan betina sekitar 490 – 600 gram.

Bulu tubuhnya hitam keabu-abuan dengan dilapisi dengan dilapisi bulu berwarna hijau keemasan mengkilap di bagian leher, punggung dan sayapnya. Bulu ini terkadang bercampur dengan kekuningan atau kemerahan. Bulu pada bagian leher dan sayap memanjang. Sedangkan bulu ekor cenderung pendek.

Paruhnya berwarna hitam dengan benjolan pada bagian atas. Iris berwarna coklat. Kaki panjang berwarna merah keunguan gelap. Warna bulu pada burung remaja lebih kusam dengan bulu ekor hitam atau hijau-tua dan tanpa bulu tengkuk yang panjang.

Baca juga: Cara Memilih Merpati Balap Yang Bagus Prospek Juara

Penyebaran dan Ras Junai Emas

Merpati Nocobar
(Sutterstock)

Junai Emas tersebar di pulau Andaman dan Nicobar (di sekitar India), kepulauan Mergui (Myanmar), pulau-pulau di tenggara Thailand, pulau-pulau di sekitar Semenanjung Malaya, pulau-pulau di selatan Kamboja dan Vietnam, pulau-pulau kecil di sekitar Sumatra, Jawa, Sulawesi, dan Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara (Indonesia), Filipina, pulau di sekitar Papua New Guinea, kepulauan Solomon, dan Palau.

Terdapat dua sub-species yang dikenali dengan penyebaran yang berbeda, seperti di bawah ini :

  • C. n. nicobarica (Linnaeus, 1758) – Pulau Andaman dan Nikobar, Kepulauan Mergui, pulau-pulau kecil di lepas Semenanjung Melayu, Kamboja dan Vietnam, melalui Indonesia dan Filipina ke pulau-pulau di luar Pulau Papua dan Kepulauan Solomon.
  • C. n. pelewensis (Finsch, 1875) – Pulau Palau.

Habitat dan Suara

Di alam liar, burung ini lebih sering ditemukan bersarang di pulau- pulau kecil di lepas pantai, kadang mengembara ke pulau-pulau yang lebih besar dan pesisir daratan utama yang berhutan untuk mencari makan.

Makan di atas permukaan tanah di dalam hutan primer di pesisir, hutan Magrove, hutan sekunder yang tinggi, rumpun bambu di tepi hutan, hutan pamah dan hutan perbukitan hingga ketinggian 950 mdpl.

Lebih aktif ketika senja hari, ketika siang hari hanya aktif di tempat-tempat yang gelap dan terlindungi, beristirahat pada tenggeran yang rendah. Lebih sering menghabiskan waktu mencari makan di atas tanah.

Suara Merpati Nicobar jarang terdengar, tetapi untuk suaranya terdengar parau yang kasar atau suara gonggongan sesekali seperti “ku-RRAU”.

Baca juga: Manfaat Jangkrik Untuk Burung Merpati

Makanan dan Reproduksi

Merpati Nocobar
(Sutterstock)

Makanan burung Junai Emas atau Merpati Nicobar, terdiri dari biji-bijian, buah-buahan kecil dan berbagai jenis serangga dan hewan kecil.

Adapun pada saat masa reproduksi, burung ini akan membuat sarang di atas pohon atau semak pada ketinggian 2-12 meter di atas permukaan tanah mulai dari juni sampai januari.

Sarang Junai Emas tersusun dari ranting-ranting yang di tata secara tak beraturan. Burung betina biasanya menetaskan sebutir telur berwarna putih yang dierami oleh kedua induknya secara bergantian.

Baca juga: Cara Mengobati Tetelo Pada Merpati Dengan Cepat

Populasi

Populasi burung ini secara global belum diketahui secara pasti. Namun secara umum dianggap mulai mengalami kelangkaan dan penurunan populasi. Penurunan populasi ini diakibatkan perburuan untuk dimakan dagingnya dan diperjualbelikan sebagai hewan peliharaan.

Penurunan populasi juga diakibatkan oleh kerusakan habitat dan alih fungsi lahan hutan dan pesisir menjadi daerah pemukiman, pertanian, dan perkebunan.

Oleh IUCN Red List, junai emas (Caloenas nicobarica) dimasukkan dalam kategori spesies Near Threatened (Hampir Terancam). Sedangkan CITES, mendaftarnya sebagai spesies Apendiks. Sedangkan di Indonesia, Punai Emas termasuk salah satu hewan yang dilindungi berdasarkan PP Nomor 7 tahun 1999.

Dengan masuknya Junai Emas sebagai spesies Apendix I CITES dan PP Nomor 7 Tahun 1999, berarti burung ini dilindungi secara Internasional dan nasional. Perdagangan (baik hidup maupun mati) antar negara burung junai emas merupakan hal illegal.

Penangkapan, perburuan, maupun perdagangan di dalam negeri pun dilarang. Tampaknya burung merpati raksasa berbulu indah ini memang sudah selayaknya hidup dan berkembang biak di habitatnya.

Baca juga: Cara Mengobati 10 Jenis Penyakit Merpati

Kesimpulan

Meskipun burung Merpati Nicobar atau Junai Emas tergolong jenis burung cantik, dan cara merawatnya juga tergolong mudah, akan tetapi yang perlu kamu perhatikan adalah bahwa jenis burung ini termasuk daftar burung yang dilindungi oleh perundang-undangan.

Meskipun begitu, kamu harus tetap melestarikan populasinya dengan cara merawat Merpati Nicobar dengan baik ya, Pins!

Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat dan menambah wawasanmu tentang Junai Emas atau Merpati Nicobar.

Baca juga: Cara Agar Burung Merpati Mau Menghuni Rumah Tinggal


Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di daftar properti & iklankan properti kamu di Jual Beli Properti Pinhome. Bergabunglah bersama kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai Properti di Property Academy by Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

,