Burung Gereja Erasia, Fakta, Ciri Fisik, dan Cara Merawatnya


Burung Gereja Erasia, Eurasian tree sparrow (Passer montanus) – Burung gereja erasia atau yang lebih familiar dengan sebutan burung gereja saja merupakan salah satu jenis burung kicau dari keluarga Passeridae Genus Passer. Burung yang dikenal dengan sebutan Passer montanus dalam bahasa ilmiahnya atau Eurasian tree sparrow dalam bahasa inggrisnya merupakan burung yang paling mudah dijumpai di Indonesia.

Baca Juga: 

Ciri Fisik Burung Gereja Erasia

Burung Greja

Burung Gereja Erasia Tergolong jenis burung berukuran kecil dengan panjang tubuh sekitar 12 sampai 14 cm, berwana coklat. Mahkota berwarna coklat berangan; dagu, tenggorokan, bercak pipi, dan setrip mata hitam; tubuh bagian bawah kuning-tua keabu-abuan.

Tubuh bagian atas berbintik-bintik coklat dengan tanda hitam dan putih. Burung muda berwarna lebih pucat dengan tanda khas yang kurang jelas. Iris coklat; paruh abu-abu; kaki coklat. Cicitan ramai dan nada-nada ocehan cepat.

Penyebaran dan Ras

Di Indonesia, burung ini dapat ditemukan di mana saja, terutama di sekitar permukiman, baik di desa maupun di kota-kota besar. Sebaliknya, burung yang satu ini di Eropa lebih banyak ditemukan di area terbuka di luar kota seperti di lahan-lahan  pertanian, peternakan, padang rumput alami, rawa-rawa dan hutan-hutan sekunder.

Meskipun bernama ilmiah Passer montanus yang berarti “burung pipit pegunungan”, pada kenyataannya, populasi burung gereja erasia lebih banyak ditemukan di dataran rendah.

Tetua burung gereja erasia diperkirakan berasal dari Afrika, kemudian menyebar ke Eropa dan Asia. Di sepanjang wilayah sebarannya, populasi awal burung Gereja ini beradaptasi dengan lingkungan sekitar hingga membentuk ras-ras dan spesies-spesies baru.

Baca Juga: 

Spesies Burung Greja

Burung Gereja

Terdapat 10 subspesies yang dikenali dengan perseran berbeda dan dua ras diantaranya ada di Indonesia:

  • Passer montanus montanus (Linnaeus, 1758) – Eropa mengarah ke timur terus ke Asia utara dan tengah di sepanjang dataran luas Siberia hingga semenanjung Kamchatka dan Kepulauan Commander. Dari Eropa ke selatan melalui pulau-pulau di laut Mediterranea, Turki, Kazakhstan utara, Mongolia hingga Utara China.
  •  P. m. transcaucasicus Buturlin, 1906 – Timur Turki terus melalui daerah Kaukasia hingga Armenia dan utara Iran (Utara pegunungan Elbruz).
  • P. m. dilutus Richmond, 1896 – laut Kaspia terus ke timur hingga sekatan Kazakhstan, China baratdaya, Mongolia barat dan selatan, Afghanistan selatan hingga barat dan utara Pakistan.
  • P. m. kansuensis Stresemann, 1932 – Gansu utara and cekungan Tsaidam di utara China.
  • P. m. tibetanus E. C. S. Baker, 1925 – dataran tinggi selatan dan timur Tibet and China tengah (timur dan tenggara Qinghai dan barat Sichuan).
  • P. m. dybowskii Domaniewski, 1915 – Asia timur dari Rusia tenggara ke selatan dan terus ke China timur laut ( Inner Mongolia timur dan Liaoning) hingga Korea Utara di mana Kim Jong Un berada.
  • P. m. iubilaeus Reichenow, 1907 – China timur dari Beijing terus ke selatan dan timur Sichuan hingga hilir sungai Yangtze.
  • P. m. obscuratusJ acobi, 1923 – Nepal timur hingga India timur laut.
  • m. hepaticus Ripley, 1948 – India timur laut (Arunachal Pradesh tenggara) hingga selatan China (tenggara Xizang).
  • P. m. malaccensis A. J. C. Dubois, 1887 – kawasan Asia Tenggara mulai dari Myanmar ke timur hingga Indochina dan China tenggara (termasuk Hainan), terus ke selatan melalui Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, Filipina selatan, Sulawesi, Nusa Tenggara hingga Maluku.
  • P. m. saturatus Stejneger, 1885 – Kepulauan Sakhalin terus ke selatan Kepulauan Kuril, Jepang, Korea Selatan, Kepulauan Ryukyu, Taiwan, Filipina, Kalimantan Utara hingga pulau-pulau Indonesia di bagian utara.

Suara

Suaranya terdengar seperti cicitan ramai dengan nada – nada ocehan yang cepat. Saat musim berbiak kerap berburu serangga. Suara: chirp, chirp, chirp

Dapatkan : Suara burung gereja gacor durasi panjang

Habitat dan Kebiasaan

Tersebar luas di dunia mencakup benua Eropa, Asia hingga Australia. Termasuk jenis paling umum dan paling mudah ditemukan di kota-kota besar di Indonesia. Sangat mudah dijumpai di daerah perkotaan dan pedesaan, terutama di sekitar tempat permukiman manusia sampai ketinggian 1500 mdpl.

Hidup berkelompok dalam jumlah kecil. Terbang rendah mencari makan di sela-sela rumput atau di sawah. Seringkali mengunjungi taman-taman, tempat wisata, pasar dan tempat pembuangan sampah untuk mencari sisa-sisa makanan.

Baca Juga: Cara Memelihara Trucukan Lebih dari Satu

Makanan

Ada alasan mengapa burung gereja erasia sangat menyukai area pertanian dan peternakan. Hal ini karena banyaknya sumber penganan hewan tersebut pada lokasi-lokasi di atas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memakan biji-bijian dan serangga.

Reproduksi

Burung gereja erasia berkembang biak pertama kali pada usia satu tahun. Jumlah telur per individu bisa mencapai 5-6 butir. Meski begitu, tidak semua telur pada akhirnya berhasil menetas.

Pada umumnya, burung pingai hanya menghasilkan 2-3 keturunan sekali berkembang biak. Menurut penelitian, waktu lepas sarang anak-anak Passer Montanus antara usia 15-16 hari.

Status Konservasi:

Memiliki populasi yang melimpah dan tersebar luas sehingga oleh IUCN dianggap beresiko rendah (Least Concern) dari kepunahan. Tidak termasuk dalam daftar Appendiks CITES dan tidak tercantum dalam daftar spesies fauna yang dilindungi di Indonesia.

Bagaimana Cara Burung Gereja Erasia Jantan dan Betina?

Perbedaan burung gereja erasia jantan dan betina memang susah-susah gampang. Burung gereja ini tergolong jenis burung monoformik, sehingga sulit membedakan  burung gereja jantan dan betina baik dewasa dan anakan.

Baca juga : Cara Membedakan Samyong Jantan dan Betina

Kendati demikian, berdasarkan penilitian Lina Kristina Dewi, dkk. dari Institut Pertanian Bogor, berikut beberapa perbedaan burung gereja erasi jantan dewasa dan anakan seperti di bawah ini:

Ciri-Ciri Burung Gereja Jantan Anakan

  • Bagian lunak di pangkal paruh (gape) berwarna kuning;
  • Memiliki bulu-bulu yang masih berbentuk jarum;
  • Bertekstur bulu sangat halus;
  • Bentuk ujung bulu ekor meruncing; dan
  • Terdapat bulu jarum pada penutup sayap primernya.

Ciri-Ciri Burung Gereja Jantan Dewasa

  • Warna bulu terlihat lebih mengilat;
  • Warna kuning pada pangkal paruh sudah hilang;
  • Ujung bulu ekor membulat; serta
  • Bagian dagu tampak berwarna hitam.

Bukan cuma itu, secara garis besar perbedaan antara pingai jantan dan betina juga tidak terlalu terlihat. Bulu keduanya cenderung mirip, meski sang betina mempunyai warna yang lebih pucat.

Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda tentang Ciri Fisik Burung Gereja Erasia, Eurasian tree sparrow (Passer montanus).


Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di daftar properti & iklankan properti kamu di Jual Beli Properti Pinhome. Bergabunglah bersama kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai Properti di Property Academyby Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *